Cintaku Kembali

Senin, 24 Februari 2014
Hari yang cerah menuntunku berangkat sekolah, “aku harus semangat” gumamku dalam hati. Namaku alifa aku biasa dipanggil ifa, aku adalah cewek yang tidak begitu cantik, tidak pintar (bukan berarti tidak pintar lho…?, Cuma pas pasan aja) dan berkacamata, tapi… maaf… aku jauh dari kata “CULUN”, walaupun aku berkacamata aku masih bisa bergaya.
Sudah seminggu ini teman-temanku memusuhiku aku gak tau alasan mereka menjahuiku, hanya satu sahabat yang setia menemaniku… zizi, dia adalah sahabat terbaikku. yang aku tau meraka menjauhiku karena seminggu lalu aku jadian sama kak annur (nur). aku gak mengerti masalah ini tapi yang aku fikirkan mungkin karena itu
“ifa…” Suara kencang zizi memecahkan lamunanku.
“apa…” jawabku santai, walau sedikit kaget.
“kamu tadi di cariin kak nur…”
“masa… Dimana dia…?”
“tau deh…”
Baru aku mulai beranjak untuk mencari annur tiba-tiba
“kkkrrriiinnnggg” Bel tanda mulainya pelajaran bunyi itu artinya aku harus duduk kembali untuk belajar,
“nanti saja pas istirahat ketemunya” kata zizi mengingatkan aku,
“ok… lah”
Hah dengan terpaksa aku mengikuti pelajaran dengan tidak serius hanya satu fikiranku “mengapa kak nur mencariku…?” lama aku melamun tidak terasa sudah istirahat.
“hey… sudah istirahat..” zizi mengagetkan aku.
“oh… iya…! Aku ke kelas 12 dulu ya…”
“ok… mau dianterin gak…?”
“gak usah lah, sendiri aja…”
“ya udah…”
Setengah berlari aku menuju kelas 12 maklum jarak kelas 11-12 agak jauh,
“HAH… lelah juga ya…” sejenak aku duduk di depan kelas annur untuk menunggu dia keluar
“Kenapa…?”
“katanya kamu nyariin aku tadi pagi…?”
“owh…!”
“kenapa…?”
“aku mau kita putus…!”
“hah…, jangan bercanda lah, gak lucu bercandanya..”
“siapa bilang aku bercanda…?”
“HAH… Jadi…? Apa salahku, apa aku kurang buat kamu, aku sudah berusaha buat jadi yang terbaik buat kamu,”
“udahlah aku capek…!”
Tubuhku lemas, air mata pun pecah. aku meninggalkan tempat itu dengan perasaan yang gak karuan. Aku mau menumui zizi aku mau cerita sama dia.
“fa… kamu kenapa..?” Tanya zizi penasaran
“zi… dia minta putus… padahal kamu tau kan aku sudah mengorbankan semua demi dia..”
“iya… Aku tau… udah jangan nangis lagi, kamu harus bisa buktikan sama dia kamu bisa hidup tanpa sosoknya..”
Nggak terasa sudah 2 minggu aku tidak berbicara dengan nur jangankan bicara ketemu aja menghindar. aku masih bingung “ada apa dengan kak nur..?” aku tidak tau apa yang terjadi.
Hari ini rasanya aku gak mau baerangkat sekolah, tapi.. aku sudah kelas 11 yang artinya sebentar lagi aku akan PKL (praktek kerja lapangan). hem… ku ambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan siap-siap berangkat sekolah. “mungkin aku hari ini naik bus aja…” gumamku
“fa makan dulu…?” Kata bunda
“gak usah lah bun, langsung berangkat aja…! Assalamualaikum…”
“iya… Hati-hati… waalaikumsalam…”
Aku berjalan menuju halte yang tidak jauh dari rumahku, sambil duduk aku melihat sekeliling, aku melihat 2 orang yang tidak asing bagiku seperti kak nur…?, tapi dia sama siapa..?
“HAH… ICA…!” (cewek yang ngejar-ngejar kak nur dari kelas 10)
Aku langsung lari ke arah mereka berdua untuk meminta penjelasan dari ka knur, aku gak malu walau air mata ini terus keluar.
“KAK NUR…!, gak nyangka kakak mutusin aku hanya demi Ica…?”
“Iya…! Dia mutusin kamu demi aku, kenapa…? Gak terima…? udah lah ayo yank kita pergi dari sini, tinggalin aja mahluk gak penting ini.”
“KAK NUR…?”
Kak nur terus berjalan tanpa memperdulikan aku, tanpa memperdulikan perasaanku yang telah hancur karena perbuatannya. aku sungguh kecewa padanya, tega banget kak Nur melakukan itu.
Seminggu telah berlalu, semakin sering aku melihat kak nur jalan dengan Ica. hemh… mungkin ini sudah jalan hidup ku…
“TING TONT TING TONG…!” emh… Terdengar suara HP ku berbunyidan tertera di layar “PANGGILAN MASUK ZIZI”.
“halo assalamualaikum… kenapa zi…?”
“waalaikumsalam, kamu bisa temenin aku cari buku ke toko buku ‘X’ gak…? Harus Bisa…!”
“ih.. maksa.. iya… aku berangkat sekarang…”
“ku tunggu di sana…!”
“TUT… TUT… TUT…”
Ku ambil tas kecil kesayanganku yang berisi mukena berbahan parasit, dan aku langsung berangkat. aku menunggu bus di halte, untung gak lama jadi aku bisa langsung berangkat. Hanya berjalan sekitar 10 menit aku sudah sampai di toko buku ‘X’, setelah bus berhenti aku turun dari bus, toko buku yang aku tuju ada di kanan jalan jadi aku harus nyebrang jalan untuk kesana.
“ifa… cepat…!” Zizi yang sudah ada di seberang meneriaki aku
“iya tunggu bentar…” jawabku sambil lari nyebrang jalan tanpa lihat kanan dan kiri.
“TIN… TIN… TIN…” kudengar bunyi klakson mobil panther yang ada di hadapanku. Dan setelah itu aku tak sadarkan diri.
Perlahan kubuka mataku, walau terasa berat tapi aku paksakan, ku lihat di sekelilingku semuanya putih,
“aku dimana…?” suara bunda yang tiba-tiba ada di sampingku
“kamu di rumah sakit sayang, kemarin kamu ditabrak lari, untung ada nak zizi dan nak annur yang nyelametin kamu”
“lalu mereka berdua di mana bun…?”
“zizi barusan pulang tapi kalau nak annur ada di luar, sebentar bunda panggilkan.”
Kata bunda seraya keluar memenggil kak nur
Selang berapa menit kak Nur sudah ada masuk.
“gimana sayang… udah enakan…?”
“emh… Lumayan…! kenapa kakak menolongku, bukannya kakak udah gak perduli sama aku, kakak kan udah punya Ica.”
“ifa… aku udah gak ada hubungan apa-apa sama Ica, asal kamu tau sebenarnya kemarin aku mau jadi pacarnya Ica karena dia mengancam kakak, kalau kakak gak mau jadi pacar Ica kamu mau dibunuh, bagimanapun kakak gak mau lihat kamu celaka. jadi terpaksa kakak ngelakuin itu. Dan ternyata Ica ingkar janji dia tetep mencelakaimu, dia yang menabrakmu kemarin, saat itulah kakak mutusin Ica dan kembali kesini buat kamu…” kata kak Nur panjang lebar.
“hah… Kak… maafin aku ya kak.. lalu sekarang Ica dimana…?”
“Ifa gak salah kakak yang salah, maafin kakak ya fa… dia di kantor polisi, kemarin dia ditangkap oleh warga dan dibawa ke kantor polisi.”
“iya kak… ya udah lah kak kita buka lembaran baru, kita lupakan masalah Ica kemarin…”
“jadi…? Ifa mau balikan sama kakak…?”
“emmm… asal kakak gak ngulangin hal itu lagi…”
“iya… Kakak janji… I LOVE YOU IFA…?” kata kak Nur seraya memeluk tubuhku dan mengecup keningku.
“I LOVE YOU TO KAK…?”
Kekasih yang dulu hilang
kini dia tlah kembali pulang
akan ku bawa dia terbang
damai bersama bintang
Cerpen Karangan: Fitri Alifanida
dikutip dari http://cerpenmu.com/cerpen-cinta-segitiga/cintaku-kembali.html

0 komentar:

Posting Komentar