Bagian 5
PUTUS
Seperti biasa
pagi ini aku duduk didepan kantor guru, tak lain untuk sekedar berpandangan
dengan Resza. Dulu biasanya kak Andi yang menjadi obyek hiburanku, tapi kali
ini Resza. Kedekatanku dengannya melebihi kedekatanku dengan kak Andi.
Sebenarnya ada alasan kenapa seperti itu, pertama karena memang Resza orangnya
asyik. Selain itu dia juga bisa menempatkan posisinya, terkadang menjadi orang
humoris, kadang cuek, kadang manja, tapi sesekali dia juga dewasa. Kedua karena
memang tak ada sosok Velista seperti ketika dengan kak Andi, jadi aku bebas
untuk dekat Resza.
Hubunganku
dengannya aku rasa kini nggak main-main. Bisa dibilang “teman tapi mesra”. Tapi
tentu saja aku dan Resza tak melupakan Doni. Hubunganku dengan Doni sampai saat
ini juga masih berjalan.
Siang ini
kebetulan Resza mengajakku makan siang sepulang sekolah. Bisa dibilang ini
acara kencan kita yang pertama, tentu saja tanpa sepengetahuan Doni. Untuk itu
setelah bel berbuyi aku langsung lari ke depan kelas bahasa seperti yang
dikatakan Resza semalam.
Setiba aku
disana aku melihat Resza yang tersenyum menyapaku. Aku pun tak sungkan untuk
membalasnya.
“Jadi kan?”
tanyanya sambil memandangiku.
“Boleh”
jawabku tanpa mengangkat kepala sedikit pun.
Tiba-tiba
Resza menarikku kebalik pintu dan memelukku sambil membungkam mulutku. Seketika
itulah aku merasa dunia berhenti berputar. Waktu terhenti sejenak. Sudah tak
bisa kubayangkan bagaimana ekspresi wajahku ketika itu. Sorot matanya yang
sendu kini menatap kedua bola mataku.
Seketika kami
tersentak ketika kami mulai sadar dengan apa yang kami lakukan baru saja.
“Maaf..” kata
Resza sambil melepaskan pelukannya.
“Nggak papa kok”
kataku malu bercampur bahagia.
“Tadi ada
Doni, jadi aku buru-buru narik kamu. Aku nggak mau dia tahu dan marahin kamu.”
“Oh ya? Terus
dia ngliat aku nggak?” tanyaku yang memang kini cemas.
“Aku nggak
tahu sejak kapan dia berdiri dibalik jendela perpus”
“Lalu?? Aku
takut Resza..”
“Sudahlah,
nanti saja ceritanya. Sekarang kita mending cepet-cepet pergi dari sini. Keburu
Doni mergokin kita disini” ajak Resza yang kemudian mengajakku untuk pergi
makan siang seperti janji kami semalam.
_--*--_
Aku duduk
disebuah meja yang telah disediakan pihak restaurant yang kami kunjungi kali
ini.
“Kamu mau
pesen apa?” tanya Resza yang membukakan menu untukku.
“Apa aja deh.
Pokoknya sama kayak kamu.”
“yaudah ini
aja ya.”
“oke”
“Mbak pesen
ini 2. Terus minumnya lemon sama air putih ya” jelas Resza pada pelayan yang
berdiri disamping kami.
“Resza,
gimana kalau Doni tahu?” tanyaku yang sebenarnya sedari tadi memikirkan itu.
“Kamu takut?”
“Bukan takut,
tapi aku khawatir. Karena jelas-jelas aku salah.”
“ Kamu tahu
nggak kalau aku itu selalu ada buat kamu? Kamu tahu nggak kalau aku bakal
nglindungin kamu?”
“Aku tahu, tapi…”
“Sudahlah,
apapun itu. Kalau dia marah denganmu, kamu bilang ya Navila. Jangan sampai kamu
lemah kayak kemaren-kemaren. Kalau kamu nggak suka kamu bilang aja. Kalau kamu
pengen putus kamu minta putus aja. Kamu jangan nyiksa diri kamu sendiri dan
Doni. Kamu sakit, tapi sebenarnya Doni juga sakit.”
“Baiklah..”
“Udah jangan
sedih lagi, jangan nangis dong.”
“tapi aku…”
“Ini kan
acara kencan kita yang pertama, masak sih aku harus ngliatin kamu sedih. Aku
nggak mau. Aku pengen liat senyum kamu yang biasanya aku liat setiap hari”
Aku hanya
tersenyum dan aku rasa kini aku benar-benar mulai jatuh cinta padanya.
Malam ini
semuanya ketakutanku datang juga akhirnya. Doni tiba-tiba sms aku dan apa
sangka. Diaa……
1 message from Doni
Apa yang kamu lakuin tadi siang?!
Dasar cewek murahan! Selingkuh dibelakangku!
Reply
Apa Don maksud kamu?
Send
1 message from Doni
Nggak usah ngelak lagi. Aku liat
pake mata kepalaku sendiri kamu selingkuh. Apa kamu lupa sama semua yang udah
aku lakuin buat kamu? Dasar penghianat. FUCK
Reply
Ok aku ngaku. Maafin aku Don. Aku
emang deket sama Resza. Tapi aku nggak selingkuh. Aku nggak ada apa-apa sama
dia.
Send
1 message from Doni
Halah nggak ada apa-apa kok pake
pelukan segala. Udah deh, kamu itu emang cewek murahan. Aku kira kamu setia,
baik, ternyata MUNAFIK. Bangsat.
Reply
Yang kamu omongin itu nggak bener
Don. Aku bisa jelasin.
Send
1 message from Doni
Udah deh cewek murahan. Mulai
sekarang kita putus. Jangan pernah kenal sama aku lagi. Bangsat!
Reply
Don aku bisa jelasin.
Send
1 message from Doni
Mulai sekarang pokoknya putus.
Dasar cewek murahan!
Reply
Oke. Kita putus. Makasih Don buat
semuanya selama ini. Aku minta maaf juga buat semua kesalahanku.
Send
1 message from Doni
FUCK
Kali ini Doni
bener-bener mutusin aku. Aku nggak tahu apa yang aku harus lakuin. Dugaanku
benar. Doni pasti tahu semuanya dan dia pasti melakukan ini. Disatu sisi aku
merasa lega karena impianku selama ini telah tercapai, tapi disisi lain aku
merasa begitu bersalah. Atas semua yang dia pernah lakukan untukku dan ternyata
hubungan kami harus berhenti dengan keadaan seperti ini. Makasih Don buat semuanya, selamat tinggal.
0 komentar:
Posting Komentar